Konveksi
By
Unknown
perpindahan panas
0
komentar
Perpindahan panas konveksi terdiri dari dua mekanisme, yaitu
perpindahan energi sebagai akibat dari pergerakan molekuler acak, dan ada juga
energi yang dipindahkan oleh pergerakan secara mikrokopis dari fluida.
Pergerakan fluida ini dihubungkan dengan kenyataan, bahwa setiap bagian, jumlah
besar dari molekul bergerak secara bersama – sama atau sebagai gumpalan.
Pergerakan ini dengan adanya gradien temperatur akan menaikan pada perpindahan
panas. Karena molekul dalam gumpalan tetap berada pada pergerakan acaknya,
perpindahan panas total kemudian merupakan penjumlahan dari transport
energi oleh pergerakan acak molekular
dan pergerakan makroskopik dari fluida. Kemudian istilah konveksi biasanya
menunjukkan pada kumulatif transport energi.
Kami khususnya
tertarik pada perpindahan panas konveksi yang terjadi antara fluida yang
bergerak dan batas permukaan, ketika keduannya berada pada temperatur yang
berbeda. Perhatikan pada aliran fluida diatas permukaan yang dipanaskan
ditunjukan pada gambar di bawah.
Konsekuensinya interaksi fluida permukaan adalah daerahnya mengembang
diatas fluida yang kecepatanya
bervariasi dari nol pada permukaan ke nilai tertentu, U∞, yang berhubungan
dengan aliran fluida . daerah ini dikenal sebagai lapisan hidrodinamika atau
kecepatan atau lapisan batas. Selanjutnya, jika permukaan dan aliran temperatur
berbeda, akan ada daerah fluida di atas yang mempunyai temperatur bervariasi
dari Ts pada y = o ke T∞ pada aliran paling luar. Daerah ini disebut lapisan
batas termal, mungkin ukurannya bisa lebih kecil, lebih besar atau sama dengan
variasi kecepatan. Untuk sembarang persoalan, juka Ts > T∞, perpindahan
panas konveksi akan terjadi antara permukaan dengan aliran terluar.
Perpindahan panas
konveksi terjadi oleh kedua cara yaitu pergerakan molekular acak dan pergerakan
makroskopik fluida yang berada pada lapisan batas. Kontribusi sebagai akibat
pergerakan molekular acak (difusi) umumnya dominan pada daerah dekat permukaan,
nyatanya pada interaksi antara permukaan dan fluida, y = o, panas dipindahkan
hanya dengan cara mekanisme ini. Kontribusi akibat pergerakan makroskopik
sebagai akibat pergerakan fluida dalam gumpalan dari nyatanya bahwa lapisan
batas membesar sesuai dengan kemajuan aliran dalam arah x. Penggunaan fenomena
lapisan batas adalah sangat penting untuk dimengerti pada perpindahan panas
konveksi. Dengan alasan tersebut maka disiplin mekanika fluida akan sangat
berperan pada analisis belakangan dari mekanisme konveksi.
Perpindahan
konveksi mungkin dapat dikategorikan tergantung pada keadaan aliran. Kami
menyebut konveksi paksa bila aliran disebabkan oleh beberapa cara yang berasal
dari luar : fan, pompa, atau tiupan angin. Perbedaan dengan konveksi bebas atau
kobveksi alam, di mana aliran fluida disebabkan oleh gaya buoyancy dalam
fluida. Cara ini timbul dari adanya variasi masa jenis yang selalu diikuti
dengan adanya perbedaan temperatur dalam fluida. Sebuah contoh adalah
perpindahan panas konveksi bebas yang terjadi dari jalan aspal yang panas ke
udara sekeliling pada hari yang tenang tanpa angin. Udara yang berhubungan
dengan jalan aspal mempunyai masa jenis lebih rendah dari pada udara yang lebih
dingin berada jauh di atas jalan aspal tersebut. Oleh karena itu terjadi bentuk
sirkulasi yang mana udara lebih hangat bergerak ke atas dari jalan aspal dan
udara lebih dingin bergerak ke bawah. Tetapi akan lain masalahnya bila ada
angin, perpindahan panas dari jalan aspal ke udara seperti di dominasi oleh
konveksi paksa, walaupun konveksi bebas tetap berada. Perlu untuk di catat,
karena konveksi bebas, perpindahan panas dan khususnya oleh konduksi jarang
terjadi di dalam fluida.
GAMBAR
PENGEMBANGAN LAPISAN BATAS DALAM
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI
Kami telah menerangkan, bahwa perpindahan panas konveksi sebagai
perpindahan energi terjadi dalam fluida akibat dari efek kombinasi dari
konduksi dan pergerakan kasar fluida. Pada umumnya energi yang dipindahkan
adalah energi sensibel atau energi dalam dari fluida. Begitu pula pada proses
konveksi untuk mana ada, sebagai tambahan, pertukaran panas laten. Pertukaran
panas laten ini biasanya dihubungkan dengan perubahan fase antara keadaan
cairan dan uap fluida. Dua persoalan khusus yang sangat menarik pada pembahasan
ini adalah mendidih dan kondensasi.
Tanpa
memperhatikan cara perpindahan panas konveksi, persamaan laju dinyatakan dalam
bentuk:
Dimana q”, flux panas konveksi, (W/m2), adalah berbanding
lurus dengan perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida untuk masing – masing Ts dan T∞. Persamaan
ini dikenal sebagai hukum newtonpendinginan, dan konstanta pembanding h (W/m2)
adalah menunjukan sebagai koefisien perpindahan panas, konduktansi film, atau
koefisien film. Itu mencoba membangunkan dalam besaran tunggal, semua efek yang
berpengaruh pada cara terjadinya konveksi. Geometri permukaan, cara dari
pergerakan fluida dan sejumlah dari sifat termodinamika dan transport dari fluida.
Lebih lanjut setiap mempelajari konveksi akhirnya mengurangi untuk belajar
mengenai bagaimana cara menentukan h. Walaupun perhatian pada cara ini diturunkan
pada Bab VI, ini sangat penting untuk dicatat bahwa perpindahan panas konveksi
akan sering nampak sebagai kondisi batas dalam jawaban pada persoalan konduksi
pada Bab II sampai V. Didalam menjawab persoalan itu kami sebelumnya
mengasumsikan, bahwa diketahui dengan
menggunakan nilai tipikal diberikan pada tabel di bawah. catatan range dari nilai
berhubungan dengan variasi dari proses konveksi.
TABEL
NILAI TIPIKAL KOEFISIEN PERPINDAHAN
PANAS KONVEKSI
0 komentar: